What’s the Matter about Hijab? : Hijabophobia in France
Penulis : Salsabila Nadhifah Tahril
Prancis memiliki populasi Muslim terbesar di Eropa dengan 9 persen dari total penduduk atau sekitar 5,7 juta jiwa. Muslim merupakan minoritas di Perancis. Perancis ramai kontroversi akan larangan penggunaan hijab yang berasal dari Marine Le Pen (Calon Presiden Perancis). Apabila terpilih menjadi presiden, ia akan mengeluarkan kebijakan tentang pelarangan penggunaan hijab. Masyarakat yang menggunakan hijab akan dikenai denda. Le pen mengatakan penggunaan hijab sebagai “serangan” yang perlu dilarang di Perancis dan menganggap penggunaan hijab adalah bentuk serangan terorisme. Larangan hijab ini akan ditegakkan polisi, sama seperti aturan penggunaan sabuk pengaman di mobil. Hal ini dilakukan Marine Le Pen sebagai langkah melawan ‘Islamisme’ yang ada di Prancis.
Hal ini merupakan bentuk hijabofobia. Hijabofobia diartikan sebagai pembedaan gender yang tersembunyi di dalam Islamofobia sekaligus wacana seksis nan rasis yang terlibat dalam konstruksi perempuan muslim dan terutama mereka yang terlihat mengenakan hijab. Perempuan berhijab menurut mereka adalah representasi mereka di tanah Eropa dirasialisasi karena identik dengan gelombang arus pengungsi non-kulit putih dari wilayah Muslim yang berkecamuk perang dan kemiskinan. Hijabofobia turut menjadi bagian dari mentalitas imperialisme baru, yang ditopang oleh kapitalisme rasial.