Trend ‘Lepaskan Diri’ dari Dollar AS Demi Keberhasilan Penggunaan Mata Uang Lokal
Penulis : Desti Sekar Anggiani
Dollar merupakan mata uang resmi negara Amerika Serikat yang dimana dollar sendiri adalah mata uang terkuat yang dapat berdampak kepada seluruh mata uang didunia. Salah satu dampaknya apabila suatu negara mengalami inflasi, harga beli akan menjadi lebih mahal daripada biasanya.
Namun, baru-baru ini dunia dikejutkan dengan kabar bahwa negara wilayah ASEAN ‘cabut’ dari dollar AS. Perry Warjiyo, selaku Gubernur Bank Indonesia mengatakan bahwa ASEAN sepakat untuk melakukan penegasan pada penggunaan mata uang lokal. Tujuannya agar perdagangan dan investasi lintas batas di kawasan ASEAN mendapat dukungan. Beliau juga menambahkan bahwa dengan adanya pengurangan penggunaan dollar AS, akan meminimalisir resiko global didaerah kawasan ASEAN, dan sejalan dengan kesepakatan untuk mempercepat transformasi serta partisipasi ekonomi digital.
Sejak November 2022, sudah tercatat ada lima negara ASEAN yang menyepakati kerjasama transaksi pembayaran lintas batas. Kesepakatan ini terjadi ditengah KTT G20 Indonesia. Kelima negara ASEAN tersebut adalah Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Singapura. Kerjasama transaksi yang dimaksud oleh ASEAN ini mencakup dengan QR Code, RTGS atau Real Time Gross Settlement, fast payment, dan pembayaran atau transaksi dengan mata uang lokal. Perry juga menambahkan bahwa Vietnam telah menjadi salah satu negara ASEN yang terlebih dahulu melakukan implementasi terhadap perjanjian pembayaran lintas batas lewat skema LT. Tak hanya itu, 3 negara ASEAN yang lain seperti Kamboja, Laos, dan Brunei Darussalam dikabarkan bahwa mereka tertarik untuk bekerja sama. Namun, Perry juga menambahkan bahwa perlu adanya pengembangan sistem pembayaran domestik sebelum bergabung pada kerjasama pembayaran lintas batas.
Tidak hanya ASEAN saja yang sepakat meninggalkan dollar AS, negara seperti Korea Selatan lewat Bank of Korea juga sepakat meninggalkan dollar dengan tujuan yang sama, yaitu untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi antarnegara, khususnya dengan Indonesia. Korea Selatan dan Indonesia memiliki pandangan jika menggunakan mata uang lokal sebagai transaksi bilateral, akan memiliki kontribusi yang lebih luas dalam melakukan promosi perdagangan antara Korea Selatan dengan Indonesia. Tidak hanya itu saja, hal tersebut juga dapat memperdalam pasar keuangan di dalam mata uang lokal kedua negara tersebut.
ASEAN Kompak Tinggalkan Dolar AS, RI Dapat Banyak Untung? (2023, May 15). CNBC Indonesia. Retrieved June 16, 2023, from https://www.cnbcindonesia.com/mymoney/20230515132604-74-437390/asean-kompak-tinggalkan-dolar-as-ri-dapat-banyak-untung
Diumumkan Jokowi, ASEAN Sepakat Mau Ikut ‘Buang’ Dolar AS. (2023, May 12). CNBC Indonesia. Retrieved June 16, 2023, from https://www.cnbcindonesia.com/market/20230512082842-17-436746/diumumkan-jokowi-asean-sepakat-mau-ikut-buang-dolar-as
RI & Negara ASEAN Juga ‘Buang’ Dolar, AS Bisa Makin Terjepit! (2023, April 6). CNBC Indonesia. Retrieved June 16, 2023, from https://www.cnbcindonesia.com/market/20230406043518-17-427711/ri-negara-asean-juga-buang-dolar-as-bisa-makin-terjepit
Tok! BI dan Bank of Korea Sepakat ‘Tinggalkan Dolar’. (2023, May 2). CNBC Indonesia. Retrieved June 16, 2023, from https://www.cnbcindonesia.com/news/20230502081338-4-433579/tok-bi-dan-bank-of-korea-sepakat-tinggalkan-dolar
