Transaksi Instan Antar-Negara di Asia Tenggara Menggunakan Mata Uang Lokal
Penulis : M Fathonah Faris A
Transaksi antar-negara adalah proses transaksi finansial atau pertukaran barang dan jasa yang dilakukan oleh pihak yang berada di negara yang berbeda. Transaksi antar-negara dilakukan melalui berbagai saluran seperti bank, lembaga keuangan, platform pembayaran online, dan jaringan perdagangan internasional. Namun, saluran transaksi antar-negara ini seringkali melibatkan pertimbangan tambahan dibandingkan dengan transaksi domestik, seperti konversi mata uang, peraturan internasional, prosedur kepabeanan, dan potensi implikasi pajak, yang menyebabkan proses transaksi antar-negara rumit dan terkadang memakan biaya dan waktu yang banyak. Oleh karena itu, organisasi internasional, pemerintah, dan lembaga keuangan berusaha untuk menetapkan kerangka kerja, kesepakatan, dan standar untuk memfasilitasi dan mengatur transaksi antar-negara secara efektif. Seperti usaha yang dilakukan oleh beberapa negara di Asia Tenggara untuk mempermudah transaksi antar-negara.
Pada tanggal 14 November 2022, di Bali, Indonesia, Memorandum of Understanding (MoU) tentang kerjasama dalam Regional Payment Connectivity (RPC) yang bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan kerjasama dalam konektivitas pembayaran antar-negara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan lebih inklusif. MoU ini ditandatangani oleh Bank Sentral lima negara di Asia Tenggara, yaitu Bank Sentral Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina. RPC ini diharapkan akan menjadi kontributor yang signifikan dalam dalam mempercepat pemulihan ekonomi regional dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Implementasi dari konektivitas transaksi antar-negara ini bertujuan untuk mendukung dan memfasilitasikan transaksi antar-negara, investasi, pendalaman keuangan, pengiriman uang, turisme, dan kegiatan ekonomi lainnya, serta menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif di kawasan Asia Tenggara. Implementasi ini sangat menguntungkan untuk bisnis mikro, kecil, dan medium, karena implementasi ini akan memfasilitasi partisipasi mereka dalam pasar
internasional. Kerja sama ini berwujud dengan diimplementasikan nya QR Code Payment atau Pembayaran melalui kode QR, dan dengan Real-time Fund Transfers (RFT) atau Transfer Dana Instan. Dengan ini masyarakat tidak perlu lagi melakukan pembayaran antar-negara melalui bank sentral, dan dapat melakukan pembayaran langsung dengan QR Code yang sudah disediakan pihak penyedia jasa atau barang. Selain itu, dengan RPC ketergantungan masyarakat Asia Tenggara terhadapa mata uang asing seperti US Dollar, Yen, atau Euros dalam transaksi antar-negara akan berkurang dan dapat meningkatkan nilai mata uang lokal.
Melihat kesuksesaan yang telah diraih oleh MoU tentang RPC yang ditandatangani oleh lima negara anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), pada Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 yang dilaksanakan di Labuan Bajo, Indonesia tanggal 10–11 Mei 2023, para pemimpin ASEAN menetapkan bahwa ASEAN berkomitmen untuk memajukan RPC kepada seluruh anggotanya dan partner eksternal yang tertarik dengan RPC di Asia Tenggara serta untuk mempromosikan transaksi menggunakan mata uang lokal. Keputusan ini diambil, tidak hanya menilai dari kesuksesaan yang telah dirasakan sebagian anggota nya, dan ketertarikan anggota lain untuk bergabung dalam perjanjian RPC. Namun, keputusan ini juga diambil sebagai langkah untuk memenuhi ASEAN Economic Community Blueprint 2025, atau Rencana Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025 yang bertujuan untuk menciptakan ekonomi ASEAN yang terintegrasi secara mendalam dan kohesif.
Dengan terciptanya RCP di kawasan Asia Tenggara, hal ini akan mempercepat integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara, mengurangi ketergantungan negara-negara di kawasan Asia Tenggara terhadap mata uang asing seperti US Dollar, dan Yen, membantu memacu pertumbuhan pariwisata dan meningkatkan belanja konsumen secara umum, serta mengurangi risiko mata uang asing. Namun, yang terpenting adalah dengan RPC, ASEAN dapat memperdalam integrasi regional yang sangat penting, terutama dalam situasi dunia saat ini yang dihadapankan dengan ketidakpastian prospek global.
Daftar Pustaka
“ASEAN LEADERS’ DECLARATION ON ADVANCING REGIONAL PAYMENT CONNECTIVITY AND PROMOTING LOCAL CURRENCY TRANSACTION.” ASEAN Indonesia 2023, 10 May 2023, https://asean2023.id/storage/news/ASEAN%20Leaders%20Declaration%20 on%20Regional%20Payment%20Connectivity%20and%20LCT.pdf.
“Central Banks of Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore and Thailand Seal Cooperation In Regional Payment Connectivity.” Bank Indonesia, 14 November 2022, https://www.bi.go.id/en/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_243 0822.aspx.
Dinarto, Dedi. “Instant cross-border payments can tie ASEAN together more tightly.” Nikkei Asia, 8 June 2023,
https://asia.nikkei.com/Opinion/Instant-cross-border-payments-can-tie-ASE AN-together-more-tightly.