The British Council Sebagai Soft Power UK

Diplomacy Studies UPNVY
3 min readAug 27, 2023

Penulis : Adelia Novia Fitra

Soft power adalah salah satu alat diplomasi antar negara. Soft power pada dasarnya adalah kemampuan untuk membuat orang lain memiliki keinginan yang sama, atau menerima, apa yang diinginkan. Dalam konteks Diplomasi, Soft power adalah kemampuan sebuah negara atau entitas untuk mempengaruhi kemampuan negara atau aktor lain untuk memiliki keinginan yang sama seperti kepentingan negara tersebut atau dapat menerima keinginan negara tersebut.

Soft power berbeda dengan Hard power. Soft power adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain dengan mempengaruhi preferensi mereka. Sedangkan, Hard power adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain dengan mengubah keadaan mereka secara paksa, baik secara militer maupun ekonomi. Seiring terciptanya interdependensi antar negara, fokus negara atau aktor internasional dalam menggunakan Hard power untuk mengejar kepentingannya bergeser ke penggunaan Soft power. Hal ini dikarenakan penggunaan Hard power memberikan hasil yang lebih destruktif dan rawan menciptakan konflik. Salah satu contoh penggunaan Soft power adalah dengan melakukan diplomasi.

Diplomasi sebagai bentuk soft power memiliki banyak bentuk, mulai dari gastrodiplomasi, yaitu diplomasi melalui makanan, Sports diplomacy atau diplomasi olahraga, hingga diplomasi budaya, yaitu diplomasi dengan melakukan promosi kebudayaan antar negara. Dengan melakukan diplomasi budaya suatu negara dapat meningkatkan citra dan kepedulian masyarakat internasional terhadap negara tersebut. Diplomasi budaya juga dapat meningkatkan kedekatan hubungan diplomasi antar negara sehingga memperlancar pemenuhan kepentingan negara tersebut. Salah satu contoh diplomasi budaya sebagai penggunaan soft power negara adalah The British Council yang dibuat oleh pemerintah UK.

The British Council sebagai praktek soft power UK untuk mempromosikan budaya Inggris dan Bahasa Inggris kepada khalayak global yang lebih luas. Hal ini juga memperkuat ikatan budaya antara Inggris dan negara-negara lain. Oleh karena itu, British Council percaya bahwa soft power dapat mendekatkan hubungan antar negara dan memiliki hubungan yang lebih intim tanpa menggunakan kekuatan dan kekerasan dengan cara menarik dan memenangkan hati mereka. Winston Churchill, seorang pemimpin hebat dan tentara hebat Inggris menyatakan bahwa pentingnya soft power dan budaya dan bahwa para pemimpin masa depan harus memiliki kemampuan untuk memahami hal ini untuk menghadapi tantangan diplomasi di masa depan dan mendasarkannya pada nilai-nilai budaya dan bahasa.

Budaya dan bahasa merupakan salah satu alat utama dalam Soft Power Diplomacy. Karena dengan kesamaan atau bahkan kemiripan budaya, dapat membawa persatuan. Hal yang sama berlaku untuk bahasa, jika negara atau individu memiliki kesamaan bahasa, mereka akan menjadi lebih terhubung dan lebih mungkin untuk bekerja sama satu sama lain. Sebagai contoh, The Commonwealth, yang merupakan Organisasi Internasional yang terdiri dari negara-negara independen yang dulunya merupakan bagian dari Britania Raya (Inggris) atau pernah menjadi jajahan Inggris. The Commonwealth didirikan untuk meningkatkan kerja sama antar negara anggota dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya. Terlepas dari keragaman geografis, ekonomi, dan politik anggota Commonwealth, mereka memiliki sejarah yang sama.

Dengan adanya The British Council, pemerintah UK berhasil mempromosikan kebudayaannya dan meningkatkan citra UK secara global. Selain itu, The British Council juga meningkatkan keterampilan masyarakat di negara lain dengan program pendidikan dan mentoringnya. Dengan ini negara penerima bantuan The British Council akan memiliki bagian masyarakat yang kompeten atau memiliki keterampilan tertentu yang dapat memajukan negara penerima dan memiliki penilaian yang tinggi terhadap UK.

References

Alasdair Donaldson. (February 2018). The Value of Cultural Relations. britishcouncil.org.

Alasdair Donaldson. (November 2015). Churchill, culture and soft power. britishcouncil.org.

Hossain, R. (1992). Commonwealth Today. Pakistan Horizon, 4.

Hume, D. (2004). IDEA OF A PERFECT COMMONWEALTH. blacmask, 11. Smith, P. (2019). Culture : ‘The Bedrock of Nations’.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Diplomacy Studies UPNVY
Diplomacy Studies UPNVY

Written by Diplomacy Studies UPNVY

Giving information and knowledge. L’art de la Negociation. Viva Diplomacy!

No responses yet

Write a response