PRESS RELEASE DISKUSI MINGGUAN
“Bedah Film “Wedok”
Pada Jumat, 10 September 2021, KSM Diplomacy Studies menyelenggarakan Diskusi Mingguan yang dipimpin oleh Cluster Humanitarian. Diskusi ini mengambil bentuk diskusi film dengan tema, “Bedah Film “Wedok” : Ketimpangan dalam Kesetaraan Gender.” Diskusi ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan adanya ketimpangan dalam kesetaraan gender, terutama antara pria dan wanita, serta stereotip yang menempel pada masyarakat tentang peran perempuan dalam masyarakat patriarki.
Diskusi ini diselenggarakan pada pukul 15.15 WIB hingga pukul 16.00 WIB melalui media Zoom Conference yang dipimpin oleh Mahening Andupara sebagai moderator dan diikuti oleh anggota aktif KSM Diplomacy Studies. Diskusi ini dimulai dengan pemutaran film pendek yang berjudul “Wedok” dengan durasi sekitar delapan menit. Film pendek tersebut bercerita tentang kebiasaan dan kehidupan seorang perempuan sebelum dan sesudah emansipasi wanita. Selanjutnya setelah film selesai diputar, moderator memberikan pertanyaan yang kemudian ditanggapi oleh peserta diskusi. Dalam diskusi ini, anggota KSM Diplomacy Studies menyampaikan pendapat mereka secara aktif. Banyak peserta yang membagikan ceritanya tentang ketimpangan yang mereka alami dan stereotip mengenai kodrat perempuan, bahkan dalam diskusi ini, banyak peserta pria yang juga membagikan pengalaman mereka ketika mengalami diskriminasi gender ini menunjukkan bahwa diskriminasi gender tidak hanya bisa terjadi pada wanita namun semua gender termasuk pria.
Dengan menonton film tersebut, peserta diskusi diajak untuk mengamati ketimpangan antara wanita dan pria yang terjadi pada masa lampau, terutama ketimpangan yang terjadi dalam hal pendidikan. Di mana pada masa lampau, perempuan tidak memiliki hak untuk mengenyam pendidikan secara formal dan hanya bekerja di dapur. Ini sangat berbeda dengan masa modern seperti sekarang, di mana perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan formal setinggi-tingginya. Harapan dengan dilaksanakannya diskusi ini, anggota KSM Diplomacy Studies dapat memahami dan mengerti bahwa perempuan dan laki-laki memiliki hak untuk memperoleh pendidikan yang sama, serta diharapkan agar peserta mengerti bahwa stereotyping berdasarkan gender bukanlah hal yang baik.