Post-war : Akankah militer Ukraina menjadi lebih kuat dibanding sebelum invasi dilaksanakan?

Diplomacy Studies UPNVY
2 min readApr 26, 2022

Penulis : M. Rifqi Subiyanto

Perang tentu bukanlah hal yang dibenarkan. Walau banyak konvensi telah dilaksanakan, masih saja terjadi perang. Bahkan perang pun dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB seperti Amerika dan Rusia. Disini kita akan fokus pada Rusia yang masih melakukan perang. Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, berdirilah suatu negara Federasi yang bernama Federasi Rusia. Saat itu negara federasi tersebut dipimpin oleh Boris Yeltsin. Kepemimpinan Boris sepertinya tidak bertahan lama. Ia digantikan oleh mantan agen KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti), Vladimir Putin pada tahun 1999. Selama kepemimpinan Putin, Rusia sudah mengikuti beberapa perang. Tahun 1999, Putin memanfaatkan isu terorisme dan pada akhirnya menyerang Republik Chechnya. Diperkirakan hingga 250.000 warga Chechnya, dari prajurit hingga anak-anak dikabarkan gugur di pertempuran tersebut. Selain di perang Chechen, Rusia juga terlibat dalam perang Suriah dan yang paling baru ialah invasi Rusia kepada Ukraina.
Jika kita berbicara tentang Rusia dan Ukraina, dua negara ini sudah mengalami konflik sejak tahun 1991. Dari konflik CIS (Commonwealth of Independent States) hingga peristiwa Euromaidan atau lebih dikenal dengan Revolution of Dignity pada tahun 2014. Revolution of Dignity ini merupakan demonstrasi yang dilakukan oleh kurang lebih 20.000 warga Ukraina di Kiev. Mereka menuntut untuk mengembalikan konstitusi Ukraina kembali ke Konstitusi tahun 2004. Pada akhirnya, kerusuhan di Ukraina berhenti pada tahun 2015 dengan turunnya presiden Pro-Russia, Viktor Yanukovych. Setelah jatuhnya Viktor, Rusia memanfaatkan kekosongan kekuasaan untuk menganeksasi Krimea. Viktor digantikan oleh Petro Poroshenko. Petro menjabat hingga tahun 2018. Pada tahun 2019 diadakan lagi pemilihan presiden dan terpilih lah Volodymyr Zelenskyy sebagai presiden Ukraina. Zelensky merupakan seorang presiden yang pro kepada negara barat.
Pada masa kepemimpinannya, hubungan Ukraina dan Russia kian memanas. Sejak November 2021, Rusia dikabarkan telah memobilisasi 100.000 tentaranya ke perbatasan Rusia-Ukraina. Hal ini dilakukan Rusia karena ada keinginan dari Ukraina untuk masuk ke Uni Eropa dan Putin mengkhawatirkan adanya pangkalan NATO di dekat perbatasannya. Hal ini mencapai puncaknya pada Februari 2022. Rusia akhirnya menjalankan invasinya ke Ukraina. Invasi ini direncanakan sebagai perang yang cepat. Namun kenyataan berkata lain. Tentara Ukraina berhasil bertahan hingga saat artikel ini ditulis dan mungkin seterusnya. Sudah 44 hari atau 1 bulan 14 hari sejak invasi pertama dilaksanakan dan saat ini Rusia menarik pasukannya.
Saat invasi dilakukan, banyak bantuan berupa senjata diberikan kepada Ukraina. Mulai dari Amerika Serikat yang memberikan bantuan hingga sebesar 13,6 miliar dolar AS hingga Slovakia yang memberikan sistem pertahanan udara S-300 mereka kepada Ukraina. Dengan melihat kondisi saat ini, yaitu mundurnya pasukan Rusia, perang ini akan segera

berakhir. Disaat perang antara Rusia dan Ukraina berakhir dan bila Ukraina dalam waktu dekat ini masuk kedalam Uni Eropa, negara ini memiliki chance yang sangat tinggi untuk bangkit dengan cepat, terutama di bidang militernya. Dengan bantuan yang diberikan oleh negara negara barat, Ukraina tentunya akan memiliki banyak kekuatan militer tambahan. Walau kemungkinan besar negara ini tidak akan masuk kedalam 10 negara dengan militer terkuat, tetapi setidaknya negara ini akan memiliki kekuatan militer yang lebih baik daripada sebelumnya. Saat ini Ukraina menempati posisi ke 22 untuk kekuatan militer di dunia. Penulis memperkirakan setidaknya negara ini posisinya akan naik jika semua berjalan dengan lancar.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Diplomacy Studies UPNVY
Diplomacy Studies UPNVY

Written by Diplomacy Studies UPNVY

Giving information and knowledge. L’art de la Negociation. Viva Diplomacy!

No responses yet

Write a response