PERJANJIAN CURRENCY SWAP DEALS SRI LANKA DAN CHINA

Diplomacy Studies UPNVY
3 min readJun 4, 2021

Shafa Callista Chairunnisa

Currency Swap Deals

Secara umum, currency swap deals diartikan sebagai sebuah bentuk pertukaran mata uang yang melibatkan penggunaan bunga. Menurut hukum, kegiatan ekonomi ini dianggap sebagai transaksi valuta asing sehingga tidak wajib dimunculkan dalam neraca perusahaan. Kedua pihak yang telah mengikat kontrak akan menukar jumlah uang yang setara satu sama lain, tetapi dalam mata uang yang berbeda. Pembayaran bunga dilakukan dengan jumlah yang sama dan pada tanggal yang sama selama masa kontrak berlangsung. Tujuan dari dilakukannnya currency swap deals adalah untuk melindungi paparan akan resiko nilai tukar, agar dapat berspekulasi tentang pergerakan mata uang, atau pun untuk mereduksi suku bunga biaya pinjaman valuta asing.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pertukaran mata uang ini biasanya merupakan lembaga-lembaga keuangan yang melakukannya secara mandiri ataupun atas nama perusahaan non-korporasi. Menurut Bank for International Settlements, pertukaran mata uang mendominasi transaksi harian di pasar mata uang global. Perusahaan yang melakukan bisnis di luar negeri sering menggunakan currency swap untuk mendapatkan tingkat pinjaman yang lebih menguntungkan dalam mata uang lokal dibanding jika mereka meminjam uang dari bank lokal. Pada awalnya, currency swap dilakukan untuk mengontrol pertukaran, sebuah usaha pembatasan oleh pemerintah dalam pembelian dan/atau penjualan mata uang. Namun, saat ini sebagaian besar negara maju telah menghilangkan kontrol seperti ini dan menggunakannya untuk melindungi nilai investasi jangka panjang, termasuk mempengaruhi suku bunga di kedua pihak.

Kesepakatan Swap Deals China dan Sri Lanka

Sri Lanka melakukan kesepakatan pertukaran mata uang sebesar 10 miliar yuan (¥) (sekitar USD1,5 miliar) dengan China dengan jangka waktu tiga tahun yang akan digunakan untuk mempromosikan perdagangan bilateral dan direct investment antara kedua negara sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap International Monetary Fund (IMF).

Kesepakatan tersebut telah disetujui oleh Kabinet Menteri dengan rekomendasi Dewan Moneter Bank Sentral Sri Lanka (CBSL). Pihak Sri Lanka dari CBSL diwakili oleh Deshamanya. W. D. Lakshman dan dari pihak China, Dr. Yi Gang, perwakilan People’s Bank of China (PBoC) menandatangai perjanjian 3 tahun tersebut. Kesepakatan antara keduanya terjadi ketika Sri Lanka sedang mengalami krisis ekonomi terutama karena dampak Covid-19. Industri pariwisata Sri Lanka senilai USD 4,5 miliar juga menurun drastis dan belum pulih sepenuhnya setelah adanya serangan teror Easter Sunday pada 2019 lalu. Dari pihak China sendiri, Sri Lanka dipandang sebagai satu aktor penting dalam proyek OBOR (One Belt One Road) atau BRI (Belt and Road Initiatives), dimana mereka telah memberikan pinjaman miliaran dolar untuk pembangunan infrastruktur utama di Sri Lanka selama bertahun-tahun. China juga merupakan importir terbesar Sri Lanka, bahkan pada tahun 2020 impor dari China berjumlah USD 3,6 miliar, atau lebih banyak 22% dari impor Sri Lanka sendiri.

Sepuluh hari setelah menandatangani perjanjian pertukaran mata uang dengan China, depresiasi yang signifikan terjadi pada rupee (₹) Sri Lanka karena tidak dapat digunakan untuk memperkuat cadangan devisa negara. Rupee terdepresiasi menjadi Rs. 203,50 melawan dolar AS pada 8 April dari sebelumnya Rs. 198,66 pada 10 Maret. Dr. Harsha de Silva, seorang anggota parlemen Oposisi Sri Lanka berpendapat bahwa masalah eksternal Sri Lanka sebenarnya membutuhkan penyelesaian jangka menengah dan panjang yang membutuhkan restrukturisasi utang, bukan masalah likuiditas jangka pendek yang dapat diselesaikan melalui swap currency. Di tengah penipisan cadangan devisa, rupee Sri Lanka semakin menekan neraca pembayaran, dimana permintaan dolar tetap tinggi di pasar terbuka, sedangkan permintaan untuk yuan sangat sedikit karena sedikitnya negara yang berurusan dengan mata uang tersebut.

Daftar Referensi

Chaudhury, D., 2021. Sri Lankan currency faces heat following currency swap with China. The Economic Times.

<https://economictimes.indiatimes.com/news/international/business/sri-lankan-currency-faces-heat-following-currency-swap-with-china/articleshow/82003049.cms> [Accessed 2 June 2021].

Investopedia. 2021. How Does a Currency Swap Work?.

<https://www.investopedia.com/terms/c/currencyswap.asp> [Accessed 2 June 2021].

The Economic Times. 2021. Sri Lanka signs 3-year USD 1.5 billion currency swap deal with

China.

<https://economictimes.indiatimes.com/news/international/world-news/sri-lanka-signs-3-year-usd-1-5-billion-currency-swap-deal-with-china/articleshow/81647836.cms> [Accessed 2 June 2021].

Waruna Karunatilake, A., 2021. China approves $1.5 billion currency swap with Sri Lanka.

<https://www.reuters.com/article/us-sri-lanka-economy-china-idUSKBN2B21UL> [Accessed 2 June 2021].

Chaudhury, D., 2021. Sri Lankan currency faces heat following currency swap with China.

The Economic Times.

<https://economictimes.indiatimes.com/news/international/business/sri-lankan-currency-faces-heat-following-currency-swap-with-china/articleshow/82003049.cms> [Accessed 2 June 2021].

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Diplomacy Studies UPNVY
Diplomacy Studies UPNVY

Written by Diplomacy Studies UPNVY

Giving information and knowledge. L’art de la Negociation. Viva Diplomacy!

No responses yet

Write a response