Pemboikotan Terhadap Winter Olympics 2022
Penulis : Mahening Andupara
Winter Olympic merupakan sebuah olimpiade olahraga yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali oleh negara-negara di seluruh dunia. Winter Olympics 2022 diselenggarakan pada 4 Februari hingga 20 Februari 2022 di Beijing, Tingkok. Penyelenggaraan olimpiade ini diselenggarakan di tengah ketegangan antara negara-negara barat dan Tiongkok yang didasari oleh tuduhan bahwa Tiongkok telah melakukan praktik pelanggaran Hak Asasi Manusia. Pelanggaran HAM tersebut dilakukan Tiongkok dalam bentuk genosida terhadap kelompok muslim di Uighur yang berada di daerah Xinjiang. Akan tetapi, tuduhan tersebut telah dibantah oleh Pemerintah Tiongkok. Selain itu, pemain tenis terkenal asal Tiongkok yang bernama Peng Shuai mengklaim bahwa salah satu dari mantan petinggi Komunis Partai Tiongkok telah melakukan kekerasan seksual. Dengan demikian, Tiongkok dan pelaksanaan Winter Olympics 2022 menjadi perhatian dari berbagai pihak.
Permasalahan tersebut kemudian membuat aktivis dan anggota kongres Amerika Serikat mendesak Joe Biden, Presiden Amerika Serikat, untuk memboikot Winter Olympics 2022 atau Beijing 2022 secara diplomatik. Meski demikian, negara-negara barat sadar bahwa olimpiade sekelas Winter Olympic merupakan kesempatan sekali seumur hidup bagi banyak atlet olahraga yang hebat sehingga langkah untuk melakukan boikot penuh tidak dilakukan oleh negara-negara tersebut. Boikot diplomatik diarahkan kepada pembukaan Winter Olympics 2022, yang mana wakil dari negara-negara yang melakukan pemboikotan tidak menghadiri acara tersebut walaupun atlet dari negara tersebut mengikuti olimpiade. Langkah yang diambil oleh Amerika Serikat tersebut kemudian menimbulkan kecaman dari Pemerintah Tiongkok yang menuding bahwa Amerika Serikat mempolitisasi olahraga. Hal itu kemudian menjadi sorotan dunia internasional, yang mana acara empat tahunan tersebut menjadi sebuah ajang untuk menjelaskan posisi diplomatik negara-negara yang berseberangan atau memiliki konflik dengan Tiongkok secara gamblang. Selain Amerika Serikat, negara-negara yang menjadi sekutu dari negara adidaya tersebut juga ikut memboikot Winter Olympics 2022. Negara yang pertama adalah Australia. Dalam keterangan yang diberikan oleh Scott Morrison, Australia melakukan boikot kepada Winter Olympics 2022 karena Australia kesulitan untuk membuka kembali hubungan diplomatiknya dengan Tiongkok dengan tujuan membicarakan mengenai pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi kepada kelompok Uighur dan juga adanya pergerakan yang dilakukan Pemerintah Tiongkok terhadap impor dari Australia. Pemboikotan ini dapat menyebabkan ketegangan di antara dua negara tersebut, padahal Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Australia. Gerakan tersebut juga diikuti oleh Inggris dan Kanada. Alasan dari pemboikotan yang dilakukan oleh kedua negara tersebut sama dengan Amerika Serikat, yaitu adanya pelanggaran hak asasi manusia, bukan permasalahan yang lainnya. Kemudian ada negara-negara Uni Eropa lainnya yang ikut jejak Inggris melakukan boikot kepada olimpiade ini. Alasan yang sama juga menjadi dasar pemboikotan ini.
Selain negara-negara di atas, Lithuania menjadi salah satu negara yang pertama kali melakukan boikot kepada Winter Olympics 2022. Selain dipicu oleh pelanggaran hak asasi manusia terhadap kelompok Uighur, hubungan di antara dua negara tersebut memang sudah tidak baik. Lithuania mendukung pengakuan Taiwan sebagai negara yang berdaulat. Tindakan tersebut membuat Tiongkok geram karena bagi negara tersebut, Taiwan merupakan bagian dari negaranya. Pemboikotan Lithuania tersebut menyebabkan menteri luar negeri Lithuania tidak akan menghadiri pembukaan acara olahraga tersebut. Selain negara-negara yang tidak hadir karena pemboikotan, masih banyak negara-negara lainnya yang tidak dapat menghadiri pembukaan Winter Olympics 2022 karena pandemi COVID-19, seperti New Zealand dan Belanda.
Tindakan pemboikotan yang dilakukan oleh negara-negara tersebut tentunya dapat berdampak terhadap hubungan bilateral maupun multilateral dengan Tiongkok. Seperti yang kita ketahui, bahwa hubungan yang dimiliki oleh negara-negara barat dan Tiongkok bukanlah hubungan persahabatan. Konflik dan ketegangan lebih sering mewarnai dinamika hubungan diplomatik negara-negara tersebut. Boikot yang awalnya diinisiasi oleh Amerika Serikat sebagai musuh terbesar Tiongkok ini kemudian memengaruhi negara-negara yang lain, terutama negara di Uni Eropa. Terjadinya ketegangan ini menyebabkan acara olimpiade sebesar Winter Olympics yang seharusnya menjadi sebuah ajang untuk melakukan sport diplomacy kemudian berubah menjadi sebuah acara yang dipolitisasi.
Referensi
Aljazeera.com. (2022). “Austalia joins US diplomatic boycott of Winter Olympics”. Diakses dari https://www.aljazeera.com/news/2021/12/8/australia-joins-us-diplomatic-boycott-of-winter-olympics pada 13 Maret 2022.
Aljazeera.com. (2022). “Winter Olympics : Which World Leaders are attending Beijing 2022?”. Diakses dari https://www.aljazeera.com/news/2022/2/4/winter-olympics-which-world-leaders-are-attending-beijing-2022 pada 13 Maret 2022.
Lau, Stuart. (2022). “Lithuania secures extra $1B pledge amid China blockade”. Diakses dari https://www.politico.eu/article/lithuania-secures-extra-1-b-pledge-from-taiwan-amid-china-blockade/ pada 13 Maret 2022.
Tempo.co. (2022). “Amerika Serikat akan Boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Kenapa?”. Diakses dari https://dunia.tempo.co/read/1534141/amerika-serikat-akan-boikot-olimpiade-musim-dingin-beijing-2022-kenapa pada 13 Maret 2022.
Westendarp, Darp. (2022). “Who’s boycotting the Winter Olympics?”. Diakses dari https://www.politico.eu/article/boycott-winter-olympics-beijing-2022/ pada 13 Maret 2022