Mengurangi Polusi Udara di Indonesia: Belajar dari Cina dan Mendorong Partisipasi Masyarakat

Diplomacy Studies UPNVY
3 min readOct 7, 2023

Penulis : Nataya Kirana

Belakangan ini, isu polusi udara di Indonesia, khususnya di Jabodetabek, menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat yang prihatin terhadap penurunan kualitas udara. Menurut laporan IQAir, indeks menunjukan bahwa kualitas udara di wilayah Jabodetabek akhir-akhir ini sangat buruk. Bahkan, Kota Jakarta sempat menjadi kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia. Dalam jangka panjang, keadaan ini berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat karena udara yang terkontaminasi dapat mengganggu fungsi pernapasan.

Pemerintah Indonesia harus memberikan perhatian serius terhadap permasalahan lingkungan hidup dan menerapkan tindakan efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu negara yang bisa dijadikan contoh dalam mengurangi polusi udara adalah Cina. Pemerintah Tiongkok telah mengambil langkah-langkah besar untuk mengendalikan polusi udara di wilayahnya. Sebagian kota-kota besar di Cina telah berhasil mencatat penurunan tingkat polusi udara secara signifikan, seperti Shanghai yang mengalami penurunan partikel polusi sebesar 44%, Guangzhou sebesar 50%, Shenzhen sebesar 49%, dan Beijing sebesar 56%. Hasilnya, selama periode 2013–2017, Beijing berhasil menurunkan emisi polusi udara secara cepat dengan menerapkan kebijakan Clean Air Action Plan. Bahkan, pencapaian Cina dalam 7 tahun setara dengan 24 tahun upaya pengendalian polusi udara di Amerika Serikat. Lalu tindakan apa saja yang bisa ditiru Indonesia untuk mengatasi polusi udara di Cina?

  1. Penutupan PLTU
  2. Dalam upaya mengatasi masalah polusi udara, pemerintah Beijing telah melakukan serangkaian tindakan yang difokuskan pada sektor energi dan pembangkit listrik yang menghasilkan emisi berbahaya, seperti karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SOx), nitrogen oksida (NOx), serta partikel debu seperti PM10 dan PM2,5. Selama lima tahun terakhir, pemerintah Beijing telah berhasil menutup empat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan menggantikan sekitar 24 ribu ketel uap yang menggunakan batu bara dengan sumber energi yang lebih bersih. Selain itu, pihak berwenang juga telah melarang penggunaan batu bara untuk pemanas dan memasak bagi hampir 874 ribu rumah tangga. Tindakan-tindakan ini dapat memberikan inspirasi bagi pemerintah Indonesia, terutama di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek), mengingat terdapat sekitar 16 PLTU dalam

jarak 100 km dari Jakarta yang diduga menjadi salah satu penyebab utama masalah polusi udara di Jabodetabek.

2. Pembatasan kendaraan

Pengurangan emisi dari sektor kendaraan juga menjadi salah satu upaya yang juga difokuskan. Pemerintah mendorong adopsi kendaraan listrik dengan memberikan penurunan harga sebesar 60 persen untuk pembelian kendaraan yang mendukung ramah lingkungan. Pemerintah Cina juga mengajak perusahaan transportasi untuk beralih ke kendaraan listrik, dengan fokus khusus pada taksi dan bus.

3. Restrukturisasi sumber energi fosil ke energi hijau

Meskipun konsumsi energi rumah tangga tidak signifikan pada skala individu, total konsumsi energi rumah tangga cukup tinggi mengingat besarnya populasi Cina. Dengan ini, Cina secara tegas mendorong penggunaan peralatan elektronik di rumah untuk mengurangi produksi gas rumah kaca. Selain itu, pemerintah juga memberikan subsidi peralatan rumah tangga ramah lingkungan sebagai upaya mendorong masyarakat beralih ke sumber energi ramah lingkungan.

4. Mendorong partisipasi masyarakat

Cina telah mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam penanganan permasalahan polusi udara dengan upaya meningkatkan kesadaran mereka terhadap isu lingkungan ini. Langkah ini menjadi esensial dalam mencapai kesuksesan program-program berjangka panjang. Salah satu strategi yang diimplementasikan adalah transparansi maksimal dalam menyajikan data mengenai kualitas udara, yang membantu masyarakat menyadari tingkat kegentingan kondisi udara saat ini. Melalui pendekatan ini, Cina berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap polusi udara hingga lebih dari 94%.

Menurunkan tingkat polusi udara bukanlah hal yang mudah, seperti yang terjadi di beberapa negara, termasuk Indonesia masih berjuang melawannya. Upaya mengurangi polusi udara di Indonesia memerlukan kombinasi kebijakan, peraturan dan keterlibatan aktif masyarakat. Dengan belajar dari pengalaman Cina dan menerapkan solusi yang efektif, Indonesia mempunyai potensi untuk meningkatkan kualitas udara untuk melindungi kesehatan masyarakat. Pemerintah perlu mengatasi masalah pencemaran udara dengan lebih serius, mengingat dampaknya yang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental masyarakat.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Diplomacy Studies UPNVY
Diplomacy Studies UPNVY

Written by Diplomacy Studies UPNVY

Giving information and knowledge. L’art de la Negociation. Viva Diplomacy!

No responses yet

Write a response