Latar Belakang Kebangkrutan Sri Lanka

Diplomacy Studies UPNVY
3 min readOct 1, 2022

Penulis : Edith Nazaretha

Dunia Internasional digemparkan dengan adanya berita kebangkrutan salah satu negara berkembang, yaitu Sri Lanka. Permasalahan Kebangkrutan Sri Lanka ini telah menjadi sorotan dunia internasional karena siapa yang akan menduga jika sebuah negara yang telah merdeka dapat mengalami kebangkrutan. Ketika sebuah negara mengalami kebangkrutan, banyak kendala yang akan dihadapi, seperti pasokan listrik, subsidi, stok makanan, dll semuanya akan terhenti dan masyarakat kehilangan jaminan yang seharusnya dijamin oleh negara. Situasi Sri Lanka menjadi memanas karena kondisi negara yang tidak stabil. Negara ini harus menghadapi krisis ekonomi terparah dalam sejarah negara tersebut yang membuat pemerintah kesulitan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Krisis ekonomi adalah penurunan kondisi ekonomi secara drastis sebuah negara. Negara yang mengalami krisis ekonomi akan mengalami inflasi yang tinggi, penurunan produk domestik bruto, penurunan nilai saham, menurunnya harga properti dan juga angka penggangguran yang meningkat pesat. Pasalnya jika kita mengamati kondisi Sri Lanka, habisnya devisa negara ini sendiri salah satunya disebabkan untuk membayar utang luar negeri. Diketahui, Sri Lanka paling banyak berutang kepada China dan India. Hutang luar negeri Sri Lanka per akhir 2021 adalah US$ 50,72 miliar. Jumlah ini sudah 60,85% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara mengutip Times of India, total utang Sri Lanka ke China mencapai US$ 8 miliar atau sekitar seperenam dari total utang luar negerinya.

Salah satu negara di Asia selatan ini tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekannya pada tahun 1948. Sri Lanka sebelumnya telah dilanda krisis ekonomi yang ditandai inflasi selama berbulan-bulan dan pemadaman listrik yang berkepanjangan. Hal ini disebabkan pemerintah kehabisan mata uang asing untuk mengimpor barang-barang vital. Selain Krisi ekonomi, pandemic Covid-19 juga membuat permasalahan ini semakin parah. Pembatasan kegiatan yang diterapkan membuat roda perekonomian dari Sri Lanka juga akhirnya padam juga terutama pada bidang pariwisata yang menjadi salah satu pendapatan utama mereka.

Kondisi negara tersebut juga diperparah dengan banyaknya pejabat negara yang mengundurkan diri atau melarikan diri, seperti para Menterinya. Oleh karena itu, masyarakat memiliki pandangan yang buruk terhadap pemerintah. Masyarakat terus menyalahkan pemerintah dan melakukan sejumlah aksi deomstrasi sejak Juli 2022. Masyarakat melakukan aksi demostrasi untuk mendesak agar Presiden Gotabaya Rajapaksa mundur dari jabatannya. Hasil dari sejumlah aspirasi masyarakat yang disalurkan melalui aksi demostrasi akhirnya di setujui. Presiden Sri Lanka, Presiden Gotabaya Rajapaksa setuju untuk mengundurkan diri ditengah kekacauan yang terjadi di Sri Lanka.

Sejumlah kericuhan yang ditimbulkan oleh masyarakat hingga ingin menurunkan Presiden Sri Lanka di sebabkan karena pemerintah dianggap salah mengambil langkah dalam menciptakan kebijakan keringanan pajak. Kebijakan ini merupakan kebijakan pemerintah untuk meringankan atau melakukan pemotongan pajak untuk rakyatnya. Hal ini pada awalnya bermaksud untuk meningkatkan konsumsi atau daya beli masyarakat di Sri Lanka. Namun tanpa di duga setelah kebijakan ini berjalan, pandemic melanda dunia dan mengakibatkan terhambatnya daya beli masyarakat dan juga menambah hutang Sri Lanka. Kebijakan ini membawa kerugian yang besar terhadap negara terutama pada hutang negara tersebut.

Selain itu Sri Lanka juga mengalami banyak aksi terorisme yang juga dianggap sebagai kelalian pemerintah untuk mejaga keamanan warga negaranya. Sri Lanka merupakan bagian dari Asia Selatan yang merupakan ‘hotspot’ bagi aksi terorisme modern seperti bom bunuh diri, pembantaian warga sipil dan pembunuhan para pemimpin politik. Tindakan terorisme di Sri Lanka ini sudah terjadi sejak lama, dan terdapat peristiwa besar pada April 2019, dimana terdapat delapan aksi terorisme yang terjadi di hari tersebut. Peristiwa tersebut terjadi di tiga gereja katolik yang berlokasi di Colombo, Negambo, dan Batticaloa. Peristiwa terorisme tersebut merupakan hambatan bagi Sri Lanka karena hal tersebut menimbulkan dampak buruk pada sector pariwisata. Dampaknya adalah turis-turis yang hendak berwisata ke Sri Lanka jumlahnya menjadi sedikit, sehingga pemasukan terhadap negara tersebut juga berkurang.

Berdasarkan sejumlah latar belakang yang dialami Sri Lanka, mulai dari krisis ekonomi karena hutang negara, pandemic Covid-19, kebijakan pemerintah yang kurang tepat, hingga aksi terosisme yang membuat sector pariwisata Sri Lanka terguncang merupakan factor-faktor yang menuntun Sri Lanka menuju kebangkrutan.

Sumber:

Arbar, Thea Fathanah. 2022. Kronologi Chaos Sri Lanka, bangkrut hingga Presiden Mundur. Diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20220710105942-4-354396/kronologi-chaos-sri-lanka-bangkrut-hingga-presiden-mundur

Indraini, Anisa. 2022. Penyebab Sri Lanka Bangkrut sampai bikin Ribuan Warga Minggat. Diakses dari https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6142802/penyebab-sri-lanka-bangkrut-sampai-bikin-ribuan-warga-minggat

Kompas.com. 2022. Awal Mula Krisis Sri lanka: Gagal bayar Utang, Bangkrut, hingga Darurat Nasional. Diakses dari https://www.kompas.com/global/read/2022/04/14/125916070/awal-mula-krisis-sri-lanka-gagal-bayar-utang-bangkrut-hingga-darurat

Nugroho, Rizki Setyo. 2022. Lima Alasan Sri Lanka Bangkrut karena Alami Krisis Ekonomi. Diakses dari https://www.idxchannel.com/economics/lima-alasan-sri-lanka-bangkrut-karena-alami-krisis-ekonomi/2

Tristiani, Novi Embun. 2022. Fakta dari Latar Belakang Sri Lanka Jadi Negara Bangkrut, Mulai dari Gagal Bayar Hutang China dan Masyarakat Kelaparan. Diambil dari https://www.sinergianews.com/read/23443/fakta-dari-latar-belakang-sri-lanka-jadi-negara-bangkrut-mulai-dari-gagal-bayar-hutang-dan-masyarkat-kelaparan/1#:~:text=Fakta%20dari%20Latar%20Belakang%20Sri%20Lanka%20Jadi%20Negara,masyarakat%20yang%20sudah%20kepalang%20marah%20ini%20untuk%20bersabar.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Diplomacy Studies UPNVY
Diplomacy Studies UPNVY

Written by Diplomacy Studies UPNVY

Giving information and knowledge. L’art de la Negociation. Viva Diplomacy!

No responses yet

Write a response