Keberhasilan Thailand Melakukan Gastro Diplomacy
Penulis : Stefanus Adrian Suryawijaya

“Cara paling mudah memenangkan hati dan pikiran adalah melalui perut” hal inilah yang menjadi premis dasar dari apa yang disebut sebagai Gastro Diplomacy. Dalam diplomasi budaya, Gastro Diplomacy adalah salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh negara di dunia. Gastro Diplomacy adalah bagian dari diplomasi budaya dengan menguatkan identitas nasional kebudayaan suatu negara dan memperluas pengaruh budaya negara melalui makanan yang dijualkan lewat dibukanya restoran. Diplomasi ini termasuk dalam soft power dan menggunakan kuliner sebagai sebuah cara untuk menghubungkan setiap orang. Hal ini bisa dikatakan seperti mengubah perut orang asing menjadi semacam kedutaan kecil suatu negara. Gastro diplomacy dilakukan dengan menjadikan kuliner suatu negara sebagai sebuah citra positif. Dibanding dengan menggunakan hard power, Gastro diplomacy lebih efektif karena dapat memenangkan hati banyak orang serta lebih menciptakan suasana yang nyaman untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain. Langkah ini akan membuat orang asing tertarik untuk mempelajari lebih dalam negara tersebut.
Menggunakan cara soft power dianggap lebih efektif dalam menjalin hubungan diplomasi dengan negara lain. Dalam kasus ini, Gastro Diplomacy adalah langkah yang diambil Thailand untuk mempromosikan negaranya. Pemerintah Thailand pada 2002 mengembangkan diplomasi unik yang lezat ini dan meluncurkan program “Global Thai” yang bertujuan mendirikan ribuan restoran Thailand di seluruh dunia. Thailand bahkan sampai melatih juru masak agar siap untuk membuka restoran, dan mendanai restoran tersebut. Pemerintah Thailand bahkan juga melakukan riset terhadap “lidah perasa” dengan mendanai pengembangan robot penguji rasa untuk digunakan di luar negeri.
Gastro diplomacy ini bisa dibilang sebagai langkah Thailand yang sukses besar dengan meningkatnya jumlah Thai restaurant misalnya di Amerika. Jika dibandingkan dengan Mexican restaurant dimana imigran Mexico jumlahnya lebih banyak dibanding Thailand, maka dari 650 orang mexico ada satu yang memiliki restoran. Sedangkan Thailand, dari 65 orang ada 1 yang memiliki restoran. Hal ini semakin menguatkan citra Thailand di mata global dan menarik minat dunia untuk lebih mengenal Thailand. Gastro diplomacy ini membuka jalan bagi pariwisata Thailand yang menerima banyak pemasukan, karena ramainya turis yang datang ke Thailand. Thailand berhasil membuat negaranya sebagai negara yang paling banyak dikunjungi turis di Asia tenggara.
Secara keseluruhan, langkah Thailand adalah keberhasilan yang sangat menguntungkan karena menguatkan citra positif Thailand dan identitas mereka di mata dunia. Hal ini membuat Thailand lebih mudah berdiplomasi dengan negara lain, karena secara langsung Thailand sudah membangun kedutaan kecil di perut orang asing. Dibanding Hard power, langkah soft power yang dilakukan Thailand ini lebih menguntungkan dan efisien dalam rangka menguatkan dan memperluas pengaruh budaya Thailand.