KEBERHASILAN DIPLOMASI PANDA MELALUI KONSERVASI PANDA RAKSASA DI INDONESIA

Diplomacy Studies UPNVY
4 min readMay 13, 2023

Ditulis Oleh: Candrarini Cetta Hari Satwika

Tiongkok dikenal sebagai salah satu negara terkuat dengan perekonomian yang pesat. Oleh karena itu, Tiongkok selalu memperkuat perekonomiannya melalui strategi untuk bersaing dengan negara-negara lain di dunia melalui diplomasi. Menurut Suryokusumo (2004), diplomasi merupakan sebuah cara yang diterapkan oleh negara-negara untuk mencapai kepentingan nasional. Dengan seiringnya waktu, diplomasi semakin berkembang menjadi alat dan wadah negara untuk menyalurkan unsur-unsur kepentingan nasional, budaya, ekonomi, maupun soft power. Diplomasi di Tiongkok sendiri sudah ada sejak era Tiongkok Kuno sekitar tahun 700 SM. Sejak itu, diplomasi di Tiongkok semakin diperluas oleh aktor-aktor negara yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman untuk mencapai kepentingan nasional negara, hingga dikenal sebagai salah satu negara yang kerap melakukan interaksi internasional melalui kerjasama. Salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan Tiongkok untuk meningkatkan interaksi sosial adalah Diplomasi Panda.

Pada awalnya, Tiongkok menandatangani perjanjian World Wildlife Fund (WWF) yang menyetujui pendirian pusat penelitian dan konservasi hewan panda di Provinsi Sichuan. Perjanjian tersebut membawa perubahan yang signifikan di Tiongkok, khususnya terhadap hewan panda, yang tidak lama setelah itu dijadikan sebagai icon resmi Tiongkok. Perjanjian tersebut melahirkan apa yang sekarang disebut sebagai Diplomasi Panda. Dengan seiringnya waktu, diplomasi panda terus berkembang dan digunakan oleh Tiongkok untuk meningkatkan interaksi internasional dengan berbagai negara. Diplomasi panda merupakan salah satu bentuk diplomasi yang mempraktikan peminjaman hewan panda kepada negara mitra Tiongkok. Selain untuk meningkatkan keeratan hubungan Tiongkok dengan negara lain, diplomasi panda ditujukan untuk meningkatkan populasi panda. Keberhasilan diplomasi panda dalam meningkatkan populasi panda tercatat oleh WWF, yang menemukan 2.577.000 hektar habitat panda serta peningkatan populasi dari 1.14 ekor menjadi 1.596 ekor pada tahun 2004. Hingga saat ini, Tiongkok setidaknya sudah menjalankan peminjaman panda kepada 17 negara, dimana salah satunya adalah Indonesia.

Indonesia telah dinilai sebagai salah satu negara yang memiliki keseriusan terhadap perlindungan hewan dan tumbuhan, yang tercerminkan dalam Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1990, mengenai Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. Diplomasi Panda di Indonesia sudah ada sejak 2017, dimana Indonesia kedatangan dua panda dari hasil perjanjian antara Indonesia dengan Tiongkok pada tahun 2016. Kedatangan sepasang panda di Taman Safari Bogor, yang bernama Cai Tao dan Hu Chun merupakan bentuk apresiasi pinjaman oleh Tiongkok untuk menjalankan program pengembangbiakan atau yang dikenal sebagai breeding loan.

Kerjasama yang terjalin antara Tiongkok dan Indonesia berhasil mendapatkan penghargaan internasional dari Giant Panda Global. Giant Panda Global merupakan organisasi dengan tujuan untuk mempromosikan konservasi panda raksasa yang ada di Tiongkok maupun diluar Tiongkok. Penghargaan tersebut diraih oleh Taman Safari Bogor karena keterlibatannya dalam kontribusi konservasi panda. Selain itu, salah satu panda yang dipinjamkan oleh Tiongkok, Cai Tao, mendapatkan rekognisi Silver Award karena menjadi panda favorit yang berada di luar habitat aslinya. Setahun setelah itu, Hu Chun, panda betina pinjaman Tiongkok kepada Indonesia pun berhasil mendapatkan penghargaan Silver Award Winner untuk kategori Favourite Panda Outside of China. Menurut Fajar (2019), penghargaan dan rekognisi tersebut merupakan bukti nyata bahwa masyarakat Indonesia dan dunia memiliki respon yang sangat positif terhadap kedatangan panda di Indonesia.

Penghargaan yang diterima oleh Indonesia tidak berhenti disitu. Direktur Taman Safari Indonesia, Drs. Jansen Manansang menjadi sosok yang dipilih oleh Giant Panda Global untuk menerima penghargaan Human Panda Personality. Penghargaan tersebut diberikan untuk memberi apresiasi kepada Drs. Jansen yang telah berperan dalam kerja sama Indonesia dan Tiongkok untuk melindungi dan mendukung perlindungan spesies langka di dunia internasional. Selain itu, Indonesia pun berhasil meraih penghargaan Global Conservationist Award yang diserahkan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar karena telah mendukung penuh kegiatan konservasi panda.

Dengan itu, kita dapat lihat bahwa diplomasi panda cukup berjalan dengan efektif dalam kerjasamanya dengan Indonesia. Melalui diplomasi panda, Tiongkok dan Indonesia memiliki kesempatan untuk meningkatkan berbagai kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan, serta membantu dalam meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional.

References

Mayangsari, S. M., Windiati, R., & Paramasatya, S. (2021). Peran Diplomasi Panda Tiongkok dalam Kerjasama Konservasi Panda Raksasa di Indonesia. Journal of International Relations, Volume 7(Nomor 4), 169 – 178.

Priyambodo, U. (2017, September 22). Sejarah Diplomasi Panda China dan Negara-negara yang Menerimanya. Kumparan. Retrieved May 13, 2023, from https://kumparan.com/kumparannews/sejarah-diplomasi-panda-china-dan-negara-neg ara-yang-menerimanya

Putri, A. S., Damayanti, C., & Haqqi, H. (2020). DIPLOMASI PANDA SEBAGAI DIPLOMASI PUBLIK TIONGKOK TERHADAP JEPANG. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Vol 4(Edisi 2), 1 – 11.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Diplomacy Studies UPNVY
Diplomacy Studies UPNVY

Written by Diplomacy Studies UPNVY

Giving information and knowledge. L’art de la Negociation. Viva Diplomacy!

No responses yet

Write a response