Israel Kembali Menolak Gencatan Senjata : Peran Multitracking Diplomacy Dibaliknya

Diplomacy Studies UPNVY
5 min readMay 17, 2024

Penulis : Azalia Biani Tiatara

Israel attacks Gaza strip (Rafah)

Selasa (7/5/2024) waktu setempat Israel dikabarkan dengan tegas menolak proposal persetujuan gencatan senjata. Dalam videonya, dilansir via Al-Jazeera (melalui Narasi Newsroom), Israel melalui perdana Menterinya, Benjamin Netanyahu, berdalih bahwasannya proposal yang diajukan memiliki fokus utama untuk menggagalkan serangan mereka ke Rafah dan dianggap sangat jauh dari persyaratan yang mereka setujui. Di dalam pernyataannya, Benjamin Netanyahu telah mengirimkan delegasi ke Kairo dan berpesan untuk tetap memegang teguh pada persyaratan yang bertujuan pada keamanan Israel dan berfokus pada pembebasan korban penculikan.

Penolakan ini diawali dengan peluncuran serangan oleh pasukan IDF ke Rafah sehari sebelumnya pada hari Senin (6/5/2024) bertepatan dengan perundingan gencatan senjata di Kairo, Mesir yang dihadiri oleh delegasi dari Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar sebagai penggagas. Kemudian disetujui oleh pihak Hamas pada hari yang sama. Sehari sebelum Hamas menyetujui proposal gencatan senjata, tepatnya pada Minggu (5/5/2024) pasukan IDF menerbangkan selebaran yang berisi titah bagi warga Rafah untuk mengungsi. Hal ini mengakibatkan banyak warga Rafah yang mengungsi ke daerah utara yang sudah porak-poranda akibat perang yang terus-menerus selama 8 bulan.

Berbicara terkait proposal gencatan senjata, proposal ini sebenarnya telah digagas sejak bulan lalu. Ketiga negara berusaha keras menemukan jalan keluar bagi konflik yang tak berkesudahan ini. Kemudian di kemukakanlah celah ini oleh Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, Pada Jum’at, 19 April 2024. Menurutnya adalah penting bagi kedua belah pihak untuk menunjukkan ketertarikan secara politik yang disertai dengan rasa tanggung jawab untuk mencapai persetujuan gencatan senjata demi melindungi warga sipil. Selain itu, Shourky juga meminta agar negosiasi ini berfokus pada keselamatan rakyat Palestina, bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza, mengembalikan perdamaian, keamanan, serta stabilitas negara-negara di wilayah konflik tersebut.

Melihat usaha-usaha yang dilakukan oleh ketiga negara, hal ini membuktikan dengan nyawa bahwasannya dalam menangani konflik global dibutuhkan penerapan dari teori Multi Tracking Diplomacy (MTD). Multi Tracking Diplomacy sendiri adalah istilah familiar yang digunakan untuk menggambarkan proses terjadinya perdamaian dunia dari sudut pandang internasional melalui perpaduan dari berbagai jenis jalur diplomasi yang ada. Fokus utama dari konsep Multi Tracking Diplomacy sendiri adalah terciptanya perdamaian dunia (peacebuilding) hingga terintegrasi satu sama lain dengan eksekusinya menggunakan soft power.

Multi Tracking Diplomacy sendiri terdiri atas sembilan jalur yang masing-masing memiliki fokus dan aktornya masing-masing. Track one diperankan oleh pemerintah yang titik fokusnya berada pada perwujudan perdamaian melalui diplomasi yang direalisasikan dalam bentuk kebijakan dan perealisasian perdamaian yang eksekusinya berupa diplomasi secara resmi. Track two diperankan oleh aktor di luar government atau orang yang ahli dibidang penciptaan perdamaian melalui resolusi konflik. Hal ini membuka kesempatan bagi para ahli yang tidak terikat dengan government untuk mengambil langkah. Track three yang dipegang peranannya oleh organisasi atau perseorangan dibidang bisnis dapat mewujudkan cita-cita global dalam mewujudkan perdamaian di bidang ekonomi khususnya sektor perdagangan. Hal ini dikarenakan dengan adanya kerjasama ekonomi antar negara dapat menjadi langkah preventif untuk menghindari konflik. Track four memberikan kesempatan bagi warga negara privat untuk ikut serta dalam mewujudkan perdamaian dunia. Hal ini dikarenakan setiap warga negara dapat memberikan kontribusinya dalam kegiatan pembangunan perdamaian seperti program pertukaran, private volunteer, dan membentuk NGO yang awalnya berasal dari perseorangan. Track five yang berfokus pada penelitian, pelatihan serta edukasi dapat mewujudkan perdamaian dunia melalui pembelajaran. Oleh karena itu, dalam track five ini terbagi lagi menjadi tiga jenis kajian penelitian di dalamnya yaitu yang berhubungan dengan institusi pendidikan, think thanks (penelitian, analisis, dan program studi), serta pusat penelitian kelompok yang memiliki kepentingan khusus seperti program pelatihan praktisioner yang berkaitan dengan skil-skil terkait diplomasi. Track six yang peranannya dipegang oleh aktivis dapat turut membangun perdamaian dunia melalui bidang advokasi yang biasanya bertitik fokus pada perdamaian serta lingkungan yang biasanya diutarakan dalam bentuk protes, pengawasan, aturan, dan bentuk-bentuk yang lainnya. Track seven memberikan kesempatan bagi kepercayaan untuk turut serta berkontribusi bagi perdamaian dunia yang nantinya akan membentuk kelompok-kelompok kepercayaan yang akan menghasilkan gerakan-gerakan berbasis kepercayaan serta moral. Track eight menjadikan pendanaan sebagai salah satu aktor yang bergerak dibidang penyediaan aset yang dibutuhkan yang akan berbentuk komunitas baik secara berkelompok (yayasan) maupun perorangan. Track ini juga sekaligus berperan sebagai penyokong finansial bagi track-track yang lain. Sedangkan track nine lebih berfokus pada peran aktor media dan komunikasi yang melakukan eksekusi perdamaian melalui jalur informasi. Kedua hal ini berperan penting dalam menampung gagasan-gagasan dari pihak lain, menyebarkan informasi dengan cepat, bahkan dapat mengubah opini atau sudut pandang seseorang terkait suatu hal.

Secara kasat mata, penggagasan proposal persetujuan gencatan senjata dapat digolongkan ke dalam sinergi antara Multi Track Diplomacy pertama dan kesembilan. Track One yang berfokus pada peran Government yang menjunjung pembuatan kebijakan dalam pembangunan perdamaian dilakukan dengan proses diplomasi secara resmi yang digambarkan dengan proses perundingan pembuatan proposal gencatan senjata diperankan oleh aktor-aktor perwakilan dari negara Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar.

Kemudian peran komunikasi dan media (Track Nine) juga berperan penting dalam mewujudkan perdamaian dari konflik ini. Salah satu jurnalis terkenal, Montaz Azaiza, yang pop up karena kegigihannya dalam membuka mata dunia terkait kekejaman yang dilakukan Israel di Jalur Gaza. Azaiza dengan rutin memberikan kabar kepada dunia terkait kondisi Gaza yang kian hari kian memburuk. Dengan dibarengi dengan peran-peran dari media-media yang lain, diharapkan dapat membangkitkan harapan dunia untuk mengakhiri konflik yang tidak berkesudahan ini dan berakhir pada perdamaian. Hal ini tentu dapat mempengaruhi tokoh-toko di track lain dalam mengambil keputusan termasuk track pertama yang telah disebutkan tadi.

Ketiga negara tersebut berani mengambil peran besar karena adanya peran dari aktor media (Track Nine) yang memberikan kabar terkait kondisi di sana. Sinergi dari kedua aktor ini tanpa kita sadari membuahkan langkah besar bagi kemajuan perkembangan perdamaian dari konflik Palestina dan Israel. Walaupun memang pada akhirnya dari pihak Israel sendiri mengibarkan bendera penolakan atas proposal persetujuan gencatan senjata yang telah diajukan setidaknya ada aksi besar yang telah dilakukan demi merealisasikan perdamaian dunia sesuai dengan tujuan Multi Tracking Diplomacy.

Daftar Pustaka

Antaranews.com. 20 April 2024. Mesir, AS, dan Qatar Terus Upayakan Gencatan Senjata di Jalur Gaza. Diakses pada 10 Mei 2024, dari

https://www.antaranews.com/berita/4066731/mesir-as-dan-qatar-terus-upayakan-gencatan -senjata-di-jalur-gaza.

CNNIndonesia.com. 24 Januari 2024. Jurnalis Pahlawan Informasi Palestina Motaz Azaiza Tinggalkan Gaza. Diakses pada 10 Mei 2024, dari

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20240123195532-120-1053462/jurnalis-pah lawan-informasi-palestina-motaz-azaiza-tinggalkan-gaza.

Kompas.com. 9 Mei 2024. Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas. Diakses pada 10 Mei 2024, dari

https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/09/121500765/alasan-israel-tolak-proposal-g encatan-senjata-yang-disetujui-hamas?page=all.

Newsroom, N. (2024, Mei 8). Israel Menolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas [Instagram post].

https://www.instagram.com/reel/C6secXBhj6l/?igsh=emt1bTV5ZzczdDlv.

Saputra, M. R. (2019). Pelaksanaan Multi Track Diplomacy dalam Kerjasama Kanada ASEAN (1977-2018). Ejournal Ilmu Hubungan Internasional, 261-282.

https://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/11/EJOURNAL%20Re ndra%20Fix%20(11-22-18-08-38-17).pdf.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Diplomacy Studies UPNVY
Diplomacy Studies UPNVY

Written by Diplomacy Studies UPNVY

Giving information and knowledge. L’art de la Negociation. Viva Diplomacy!

No responses yet

Write a response