Indonesian Core : Introduction our Indonesia through Fashion Diplomacy

Diplomacy Studies UPNVY
4 min readDec 29, 2023

Penulis: Dechika Anjeli Lubis

Fashion Diplomacy Melalui Batik dan Tenun di Slovakia pada 2019

Pada dasarnya diplomasi bertujuan untuk mempromosikan , mencapai serta mengusahakan kepentingan nasional suatu negara atau entitas dalam hubungan internasional yang dilakukan lewat komunikasi dan negosiasi untuk mencapai tujuan sebenarnya tanpa harus melakukan konfrontasi militer. Lalu mengapa dalam hubungan internasional membutuhkan suatu upaya diplomasi? Selain dari pendefinisian yang kita pahami sebagai alat dalam berhubungan antar negara, maka ada beberapa alasan lain yang dapat dipahami untuk melakukan diplomasi, diantaranya adalah ; Sebab terjalinnya komunikasi antar aktor maka dengan adanya diplomasi dapat mencegah atau mengatasi konflik yang terjadi. Yang mana ini bertujuan untuk mempertahankan hukum internasional yang dijaga. Dengan adanya diplomasi ini juga berusaha untuk menjaga stabilitas keamanan dunia sebab terjaganya hukum internasional yang sudah diupayakan.

Diplomasi yang awalnya hanya dilakukan oleh para pejabat atau perwakilan khusus negara kini dapat dilakukan oleh banyak entitas baik itu kelompok, komunitas, organisasi bahkan individu sekalipun. Diplomasi pun saat ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, sehingga terciptalah berbagai jenis diplomasi ini. Misalnya seperti Public Diplomacy, Digital Diplomacy, Gastrodiplomacy dan lain sebagainya. Salah satu yang saat ini paling sering dilakukan adalah Public Diplomacy, Diplomasi Publik sendiri merupakan seperangkat kegiatan diplomasi yang berfokus pada upaya negara dalam membangun citra negaranya dengan mempengaruhi opini publik untuk mempromosikan negara demi kepentingan nasionalnya. Menurut Brian Hocking dan David Spence sendiri, Diplomasi Publik adalah suatu upaya diplomatik yang melibatkan berbagai macam aktor demi mempromosikan negara dan membangun citra yang lebih baik lagi kepada masyarakat internasional lewat komunikasi yang lebih efektif.

Belakangan ini diplomasi publik begitu erat digembar gemborkan, karena pelakunya bukan hanya para pejabat negara tapi juga dapat melibatkan komunitas, kelompok serta individu, hal ini dapat mempengaruhi hubungan antara negara yang sudah atau bahkan belum terjalin sama sekali. Dan hal ini terbukti lebih mudah dilakukan karena sifatnya yang tidak kaku, formal, serta terasa familiar di telinga masyarakat. Salah satunya yang dapat dilihat adalah fashion diplomacy. Fashion Diplomacy sendiri merupakan istilah yang merujuk pada penggunaan fashion sebagai alat untuk membentuk suatu hubungan diplomatik baik itu dengan negara ataupun dengan kelompok masyarakat. Dalam pengimplmentasiannya Fashion Diplomacy ini bertujuan untuk mempromosikan budaya sebab melibatkan kolaborasi designer antar negara dalam merancang dan memperkenalkan ciri khas kebudayaan masing — masing. Selain itu dari beberapa kegiatan fashion diplomacy, juga turut menyebarkan pesan kemanusiaana, yang diimplementasikan lewat pendanaan. Kemudian juga turut bertujuan untuk mempromosikan kesadaran lingkungan serta mendukung dan menyuarakan berbagai isu global lewat desain yang diciptakan oleh para perancang busana hebat di dunia. Dan yang pasti Fashion Diplomacy juga bertujuan untuk menciptakan peluang ekonomi, karena terjadi suatu interaksi perdagangan seperti impor dan ekspor barang fashion tersebut, yang dikumpulkan lewat penjualan busana dan untuk diberikan kepada para pengungsi korban bencana alam dan lain sebagianya.

Salah satu ajang bergengsi yang dilakukan melalui dunia fashion terjadi pada 12 Oktober 2022 , yaitu First Fashion yang dilaksanakan di Washington DC yang menampilkan desain yang terinspirasi dari Ibu Negara dari berbagai negara, yang menampilkan berbagai Designer dari seluruh dunia, yang menjadi designer kepercayaan First Lady, Kings dan Queens dari seluruh negara. Adapun tujuan ini sebagai ajang diplomasi mode, namun juga menjadi ajang amal dalam pemberian beasiswa kepada siswa siswi di seluruh dunia yang kurang mampu. Selain itu Michelle Obama yang merupakan icon dari Fashion Diplomacy memaparkan bahwasanya fashion merupakan alat komunikasi non verbal untuk membentuk citra di depan publik. Ketertarikannya dalam dunia fashion mendukungnnya dalam membentuk suatu strategi komunikasi yang bijaksana dan cerdas. Ia melakukan berbagai pendekatan dengan memanfaatkan dalam berbagai momen penting dalam acara kenegaraan Misalnya menggunakan fashion yang menghormati tamu negara atau kunjungan negara dengan menggunakan unsur budaya dengan negara yang bersangkutan. Selain itu ia juga sering menggunakan brand brand yang merupakan low fashion negara lain untuk mencerminkan negara melalui designer mereka.

Beberapa tahun sebelumnya, Indonesia sendiri telah memulai kegiatan ini dengan salah satu negara mitranya, contohnya saja adalah dengan negara Singapura yang dimulai sejak tahun 2017. Dalam rangka memperingati hubungan diplomatik ke 50 Singapura dan Indonesia maka dibentuklah RISING Fashion. Yang berfokus pada pengembangan kapasitas para pelaku usaha kreatif dalam sektor fashion untuk dapat menampilkan produk unggulannya dalam kancah global, yang dibentuk dari relasi pebisnis dan investor. Sehingga kegiatan RISING Fashion ini tidak hanya membuka peluang pertukaran budaya tetapi juga kesempatan ekonomi.

Selain itu dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar RI di Bratislava, Slovakia mengunggah berita mengenai Fashion Diplomacy Melalui Batik dan Tenun di Slovakia pada 2019 silam. Dalam pagelaran tersebut berhasil memukau perhatian publik lewat berbagai macam desain hasil karya rancangan enam designer Indonesia. Dalam kegiatan tersebut juga terdapat suatu agenda yang disebut sebagai Indonesia Corner dn pameran busana, yang bertujuan untuk memperlihatkan lebih banyak lagi koleksi rancangan karya anak bangsa. Melalui acara tersebut juga, akan didapatkan satu pemenang terbaik yang akan diikutsertakan dalam Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia untuk seluruh pelajar Indonesia. Kemudian lewat acara ini juga para perancang yang hadir mengungkapkan keinginannya untuk dapat terlibat dalam memberikan wawasan, pengenalan serta pelatihan lebih mengenai busana nusantara pada pebisnis dunia.

Lewat berbagai inisiatif yang dilakukan pemerintah Indonesia demi mempromosikan negara dan bangsanya lewat dialog budaya yang melibatkan para pelaku designer muda, membuktikan bagaimana keseriusan pemerintah untuk mempertahankan serta melindungi serta menggali lagi potensi besar dalam industri mode yang diupayakan melalui diplomasi internasional. Dan lewat seperangkat alat ini juga, pemerintah berusaha untuk memperlihatkan What Is Indonesian Core, melalui busana untuk memperkenalkan dan mempertahankan warisan budaya di pasar Internasional hingga masa yang mendatang.

References

(n.d.). Diplomacy & Fashion | Fashion | United States. Retrieved October 25, 2023, from https://www.diplomacyandfashion.com/

(n.d.). Dubé-Senécal, V. (2022). Fashion’s diplomatic role: an instrument of French prestige-based commercial diplomacy, 1960s–1970s. International Relations, 0(0). https://doi.org/10.1177/00471178221123506

Fashion Diplomacy Melalui Batik dan Tenun di Slowakia. (2019, September 24). Kemlu. Retrieved October 25, 2023, from https://kemlu.go.id/bratislava/id/news/2176/fashion-diplomacy-melalui-batik-dan-ten un-di-slowakia

Sosrowidjojo, M. (2019, March 9). Keberhasilan Diplomasi Fesyen Indonesia — Singapura : Kisah sukses RISING Fashion. Retrieved October 25, 2023, from https://kumparan.com/melati-sosrowidjojo/keberhasilan-diplomasi-fesyen-indonesia-s ingapura-kisah-sukses-rising-fashion-1u8igdJGTmc/3

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Diplomacy Studies UPNVY
Diplomacy Studies UPNVY

Written by Diplomacy Studies UPNVY

Giving information and knowledge. L’art de la Negociation. Viva Diplomacy!

No responses yet

Write a response