GATOT NURMANTYO BICARA ISU KOMUNIS DI TNI: MITOS ATAU FAKTA

Oleh: Edith Nazaretha Putri Wijaya

Peristiwa Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dianggap sebagai peristiwa sejarah penghkianatan terbesar terhadap bangsa Indonesia. Belakangan ini timbul asumsi dan fobia di masyarakat mengenai munculnya kembali paham komunis dan PKI. Kekhawatiran akan bangkitnya PKI diperparah dengan opini seorang tokoh. Isu PKI dan komunis kembali dibicarakan oleh masyarakat, seakan menimbulkan terror baru di Indonesia.

Nama Panglima TNI Jendral TNI, Gatoto Nurmantyo ramai di perbincangkan karena ia menyatakan bahwa TNI telah disusupi oleh PKI. Gatot Nurmantyo menyebut bahwa institusi TNI telah disusupi ideology komunis, sehingga di tubuh TNI paham komunis berkembang. “Maka saya katakan ini kemungkinan sudah ada penyusupan paham-paham kiri, paham-paham komunis di tubuh TNI,” tuturnya. Pernyataan tersebut menuai banyak kontroversi di masyarakat dan menjadi perbincangan hangat yang diperdebatkan antara mitos dan faktanya.

Tuduhan Gatot tersebut didasari karena hilangnya pautung-patung tokoh militer di Museum Dharma Bakti, markas Kostrad. Patung-patung yang hilang antara lain patung Soeharto, Sarwo Edhie, A.H Nasution dan tujuh patung pahlawan revolusi. Barang-barang tersebut berkaitan atau identic dengan penumpasan komunisme di Indonesia. Kecurigaan tersebut menimbulkan opini sepihak, namun yang sebenarnya terjadi adalah patung-patung tersebut diambil oleh penggagasnya atas izin pribadi. Hal tersebut tidak ada kaitannya dengan keberadaan PKI di tubuh TNI. Tudingan dari Gatot Nurmantyo dianggap merupakan tudingan yang keji. Tudingan terhadap isu yang sempat sensitive di Indonesia seharusnya di klarifikasi terlebih dahulu agar tidak menimbulkan prasangka buruk, fitnah, ketegangan di masyarakat, perdebatan yang serius,dll.

Kontravesi Gatot Nurmantyo pada September 2021 kemarin bukanlah yang pertama, sejak tahun 2017 Gatot Nurmantyo kerap menyinggung isu PKI. Pada diskusi untuk memperingati peristiwa G30S/ PKI yang diselenggarakan oleh F-PKS, Gatot angkat bicara mengenai Pancasila sampai isu keturunan PKI yang menduduki bangku DPR. Gatot menunjukkan posisinya yang sangat kontra dengan PKI, namun tidak ada hal yang menunjukkan bahwa pernyatannya adalah fakta.

Dapat disimpulkan bahwa Gatot Nurmantyo memiliki orientasi yang kontra terhadap PKI. Penyataan Gatot hanya sekedar untuk menaikkan popularitasnya, namun sayangnya masyarakat tidak terlalu tertarik dengan isu PKI. Isu tersebut hanya ditanggapi oleh sekelompok kecil orang yang sadar akan politik, sehingga isu tersebut tidak terlalu relevan. Selain itu tidak ada bukti kuat yang menyatakan bahwa adanya PKI di dalam TNI. Sejumlah tudinga Gattot dapat ditemukan faktanya dan tidak satupun dari fakta menunjukkan keberanan atas pernyataan Gatot Nurmantyo. Melainkan hanya pemikiran atau opini Gatot sendiri dan tidak lebih dari itu.

Referensi:

DetikNews. (2017). Saat Panglima TNI Bicara Anak PKI yang kini masuk DPR. Diambil dari https://news.detik.com/berita/d-3661033/saat-panglima-tni-bicara-anak-pki-yang-kini-masuk-dpr. Diakses pada 7 Oktober 2021 pukul 20.56

DetikNews. (2021). Gatot Nurmantyo Tuding TNI Disusupi Paham Komunis, Pengamatan Sebut Harus ada pembuktian. Diambil dari https://www.dw.com/id/heboh-gatot-nurmatyno-tuding-tni-disusupi-paham-komunis/a-59333836. Diakses pada 7 Oktober 2021 pukul 20.57

Tirto.id. (2021). Isu Komunis ala Gatot Nurmantyo: Kaset Usang PKI Jelang G30S. Diambil dari https://tirto.id/isu-komunis-ala-gatot-nurmantyo-kaset-usang-pki-jelang-g30s-gjWr. Diakses pada 7 Oktober 2021 pukul 21.33

Info Singkat. (2016). Komunisme kembali Mengancam Indonesia. Vol. VIII, №10. Diambil dari http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-VIII-10-II-P3DI-Mei-2016-43.pdf. Diakses pada 7 Oktober 2021 pukul 21.48