“Gastrodiplomasi Indonesia di Afrika Melalui Indomie”

Diplomacy Studies UPNVY
2 min readApr 27, 2023

Penulis: Kartika Nathania Ariesta

Gastrodiplomasi merupakan salah satu bentuk soft power diplomacy melalui pemanfaatan makanan atau alat kuliner sebagai sarana untuk menarik perhatian suatu negara atau masyarakat asing. Makanan khas suatu negara yang juga menjadi brand nasional suatu negara dapat ditingkatkan melalui diplomasi kuliner atau gastrodipomasi ini. Gastrodiplomasi juga dapat menciptakan kerja sama bilateral dan perdamaian yang bersahabat antar negara. Hal inilah yang dilakukan Indonesia dengan kemitraannya dengan Afrika melalui Indomie

Indomie adalah produk mi instan dan alat diplomasi Indonesia yang diproduksi oleh PT. Indofood. PT Indofood Sukses Makmur Tbk bisa dibilang sudah cukup lama dalam mengenalkan produk Indomie ke pasar internasional, sekarang Indomie tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia namun sudah mendominasi pasar negara lain seperti Taiwan, Malaysia, Hong Kong, Singapura, Eropa, Afrika, dan Amerika. Selain itu di Lebanon dan Sudan Indomie tersedia di hampir setiap supermarket sehingga mudah ditemukan. Bahkan, di beberapa negara Indomie juga telah mendirikan pabrik untuk memenuhi kebutuhan konsumennya, pabrik Indomie dapat ditemukan di Mesir, Suriah, Nigeria, Arab Saudi, dan Malaysia. Pengembangan pasar internasional Indomie tersebut membuktikan bahwa Indomie adalah makanan yang sudah mendunia. Untuk mendukung kelancaran ekspansi Inodmie ke pasar Internasional Indomie ini juga telah mendapat sertifikasi ISO 22.000, ISO 9001:2000 dan sertifkasi Halal. Masuknya Indomie ke pasar internasional juga dimanfaatkan untuk mempopulerkan makanan khas Indonesia, Indomie membuat berbagai varian mie dengan rasa makanan khas Indonesia seperti Mie Aceh, Soto, Rendang, Sambal Matah, dan lain — lain.

Salah satu momentum yang membuktikan kepopuleran Indomie di Afrika terjadi Pada peringatan Hari Nelson Mandela Internasional 2019, melalui perwakilan diplomatik kedutaan besarnya di Indonesia, puluhan kotak Indomie disumbangkan ke banyak sekolah di Afrika Selatan, yang disambut hangat oleh Kementerian Luar Negeri (DIRCO) Afrika Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa Indomie kembali digunakan sebagai alat dan objek diplomasi antar negara. Penjualan Indomie di Afrika juga sudah mencapai 70%, bahkan Indomie juga dinilai mampu mengatasi masalah ketahanan pangan Afrika. Oleh karena itu dapat dilihat bahwa gastrodiplomasi Indonesia dapat dikatakan berhasil.

Referensi:

Hasan, A. 2016. “Diplomasi Indomie”. Diakses dari https://tirto.id/diplomasi-indomie-bG1e pada tanggal 9 April 2023

Pujayanti, A. 2017. “Gastrodiplomasi — Upaya Memperkuat Diplomasi Indonesia”. Jurnal Politica. Vol 8, No 1 (2017)

Susanto, H. 2013. “Cerita Indomie sukses menembus pasar 80 Negara”. Diakses dari https://katadata.co.id/herisusanto/indepth/5e9a57564e051/cerita-indomie-sukses-menembus-pasar-80-negara pada tanggal 9 April 2023

Yani, Y. M., & Lusiana, E. 2018. “Soft Power dan Soft Diplomacy”. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 14(2), 48–65.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Diplomacy Studies UPNVY
Diplomacy Studies UPNVY

Written by Diplomacy Studies UPNVY

Giving information and knowledge. L’art de la Negociation. Viva Diplomacy!

No responses yet

Write a response