DIPLOMASI VAKSIN MEMPERKUAT “INFLUENCE” TIONGKOK DI AMERIKA LATIN
Sayyidul Mubin
Dunia tengah dilanda dengan pandemi virus Corona yang masih belum terlihat titik terang arah pemutusan rantai penyebarannya. Virus ini menjadi sebuah musuh bersama bagi dunia, karena semua negara telah merasakan segala sisi vital penyokong negara dihantam oleh pandemi virus Corona.
Segala upaya untuk menuntaskan penyebaran virus, beberapa hal telah dilaksanakan, salah satunya ialah dengan penyediaan vaksin untuk pemberian kekebalan tubuh akan virus Corona. Tiongkok merupakan salah satu negara yang membuat dan memproduksi secara masal mengenai vaksin virus Corona. Ada dua perusahaan disana yang secara masif memproduksi vaksin untuk didistribusikan di dalam maupun di luar negaranya.
Amerika Latin menjadi negara yang memperjuangkan kerjasama vaksin dengan negara Tirai Bambu untuk memenuhi kebutuhan vaksin bagi warga negara mereka. Chile merupakan negara yang dewasa ini sedang gencar-gencarnya mendatangkan vaksin dari negara tersebut. Dikatakan oleh Menteri Kesehatan Chile, Enrique Paris, bahwa Chile akan meningkatkan pasokan vaksin dari Tiongkok, dari 10 juta dosis vaksin yang telah dijanjikan. Selain Chile, Brazil juga menggunakan vaksin dari perusahaan Sinovac untuk diberikan kepada warga negaranya. Uji coba telah membuktikan bahwa vaksin dari perusahaan Sinovac tersebut telah mencapai angka 50,4 % keefektivan.
Posisi Tiongkok sendiri yang mendistribusikan vaksin secara global baik dengan langkah diplomasi, maupun dalam bentuk donasi mampu memberikan dampak kepercayaan dan relasi yang baik negara penerima vaksin dengan Tiongkok. Menurut US-China Economic and Security Review Commission (USCC), bahwa Amerika Serikat harus mulai untuk menyebarluaskan vaksin yang telah berhasil ke negara barat lainnya, dan di lain sisi melakukan diplomasi ke negara-negara tetangga (Amerika Latin).
Amerika Serikat sendiri sadar bahwa pengaruh negaranya di Amerika Latin sedikit menurun dengan adanya pandemi virus Corona ini. Hal ini dikarenakan negara-negara seperti Brazil dan Chile yang harus mengimpor vaksin dari Tiongkok untuk memerangi penyebaran virus di negara tersebut. Menurut Beijing-based Bridge Consulting Tiongkok sendiri sudah menyebarluaskan sebanyak 651 juta vaksin secara global dan mendonasikan 18,3 juta vaksin akhir ini. Hal ini berbalik dengan Amerika Serikat yang melalui Presiden Joe Biden, bahwa Amerika Serikat akan menaikkan angka distribusi vaksin dari Amerika Serikat ke negera lain sebanyak 80 juta dosis sampai akhir Juni 2021.
Strategi yang dilakukan oleh Tiongkok mampu untuk mendapatkan kepercayaan tinggi kepada negara-negara penerima vaksin, terutama negara-negara di Amerika Latin. Beberapa pihak menyebut bahwa ini merupakan kesalahan dari pemerintahan sebelumnya, yaitu Donald Trump yang menyebabkan terjadi kevakuman kekuatan Amerika Serikat di Amerika Latin. Namun, di lain sisi Tiongkok mampu untuk terus memperjuangkan distribusi vaksin dan penelitian demi menghentikan laju dan penyebaran virus Corona di dunia.
Referensi :
BBC. (2021, January 13). Sinovac: Brazil results show Chinese vaccine 50.4% effective. Retrieved from BBC News: https://www.bbc.com/news/world-latin-america-55642648
Jacob Fromer. (2021, May 21). Vaccine diplomacy strengthens China’s stature in Latin America, US congressional panel hears. Retrieved from South China Morning Post: https://www.scmp.com/news/china/diplomacy/article/3134273/vaccine-diplomacy-strengthens-chinas-stature-latin-america-us
JPNN. (2021, March 2). Perusahaan Amerika Bikin Kecewa, Chile Borong Vaksin Made in China. Retrieved from JPNN: https://www.jpnn.com/news/perusahaan-amerika-bikin-kecewa-chile-borong-vaksin-made-in-china