DISKUSI: DAMPAK DRAKOR TERHADAP POLA PERILAKU REMAJA INDONESIA

Budaya Korea saat ini lekat sekali dengan kehidupan kita. Budaya Korea yang saat ini tengah menjamur salah satunya Drama Korea. Drama jenis ini banyak ditonton oleh orang-orang dari berbagai kalangan. Namun, menjamurnya hiburan dari negeri ginseng ini tentunya akan berpengaruh pada pola sosial di masyarakat kita.
Untuk itu Cluster Sosial dan Budaya menyelenggarakan kegiatan diskusi dengan tema : “Dampak Drama Korea terhadap Pola Perilaku Remaja Indonesia” pada Jum’at, 12 Maret 2021, pukul 19.00 WIB melalui aplikasi zoom. Kegiatan diskusi ini dipresentasikan oleh peserta magang Cluster Sosial dan Budaya dan diikuti oleh semua anggota KSM Diplomacy Studies.
Pada diskusi ini disebutkan bahwa Remaja Indonesia cenderung menyukai drama luar negeri seperti drama Korea daripada drama Indonesia. Hal itu tidak terlepas dari banyaknya keunggulan dari drama korea dibanding drama Indonesia. Kualitas video yang bagus, jalan cerita yang menarik dan tidak bertele-tele, paras para aktor dan aktris yang memikat mata kita dan lain sebagainya. Karena faktor ketertarikan tersebut, tak jarang drama Korea dapat mengubah pola perilaku remaja kita, baik pola perilaku yang mengarah ke hal positif maupun yang mengarah ke hal negatif.
Pola perilaku yang mengarah kepada hal yang positif yaitu seperti ketertarikan mempelajari bahasa asing, mengikuti gaya fashion terkini, dan juga open minded. Sedangkan pola perilaku yang mengarah pada hal yang negatif yaitu sering begadang, lupa waktu, menjadi konsumeris dan fanatik. Untuk itu, sebagai remaja kita boleh saja menonton drama korea asalkan hal itu dapat mengubah pola perilaku kita menjadi lebih baik dengan mengambil segi positifnya.

Diskusi ini dibuka oleh Muhammad Wildan Anisykurlillah selaku moderator lalu dilanjutkan dengan pemaparan awal materi diskusi yaitu penjelasan mengenai apa saja dampak drama korea terhadap pola tingkah laku remaja Indonesia oleh para penyaji. Kemudian dilanjutkan sesi diskusi yang membahas tentang kenapa remaja Indonesia lebih menggemari drama Korea dibanding drama Indonesia lalu membahas mengenai dampak drama Korea terhadapa pola perilaku remaja Indonesia.
Kegiatan diskusi yang dilaksakan hampir dua jam tersebut berjalan dengan lancar yang diwarnai dengan adu argumen oleh peserta diskusi satu sama lain. Hal itu tidak terlepas dari menariknya isu yang diangkat. “Kenapa Indonesia selalu terpengaruh oleh budaya luar?” menjadi salah satu pertanyaan awal pembuka pada sesi diskusi dan tanya jawab dari moderator. Pertanyaan tersebut mengundang para peserta untuk berdiskusi dan saling beradu argumen. “Hal itu karena dampak Globalisasi” ujar kak Rezal. Saudara Okta juga menambahkan bahwa budaya luar seperti drama Korea lebih diminati karena memiliki nilai jual seperti kualitas yang baik dan hal lainnya.
Mengenai drama Korea yang dapat memengaruhi pola perilaku remaja Indonesia, dalam penyajian materi dijelaskan bahwa dapat berpengaruh negatif dan dapat berpengaruh positif. Semua kembali kepada diri masing-masing. Kegiatan diskusi ini di akhiri dengan pembacaan notulensi dan penutup serta sesi foto bersama.