Apa Itu Period Poverty?

Diplomacy Studies UPNVY
3 min readSep 10, 2024

Penulis : Dini Tamara

Period Poverty and Education

Perempuan dan menstruasi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena ini adalah proses biologis yang normal terjadi pada perempuan. Menstruasi adalah perdarahan rahim yang terjadi sebagai dampak dari siklus bulanan secara alami. Menstruasi adalah salah satu pubertas yang umum dialami oleh perempuan. Namun, sayangnya tidak semua perempuan mendapatkan edukasi yang benar mengenai menstruasi dan langkah yang harus dilakukan selama menstruasi.
Minimnya edukasi mengenai menstruasi ini terjadi karena biasanya menstruasi dianggap sebagai topik yang tabu untuk dibahas sehingga muncullah kode-kode seperti 'roti jepang' sebagai pengganti kata pembalut. Padahal menstruasi seharusnya tidak menjadi hal yang memalukan untuk disembunyikan. Minim edukasi dan anggapan bahwa menstruasi adalah topik yang tabu berujung praktik kebersihan menstruasi yang dilakukan remaja putri Indonesia menjadi buruk seperti tidak tahu bagaimana cara membersihkan organ genital dan tidak mengganti pembalut
setiap empat jam. Karena hal ini terjadi terus menerus maka muncullah period poverty.

Pasti masih banyak dari kita yang sangat awam dan tidak familiar dengan period poverty. Period Poverty adalah isu global yang saat ini menjadi tantangan seluruh perempuan khususnya perempuan di daerah bencana, daerah konflik dan lokasi pengungsian karena adanya kesulitan akses untuk menjangkau produk sanitasi saat menstruasi seperti pembalut. Period poverty terjadi karena banyak faktor seperti kemiskinan, stigma yang buruk dan minimnya edukasi mengenai menstruasi. Tanpa kita sadari, kemiskinan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dengan isu period poverty karena keterbatasan perempuan dalam membeli alat sanitasi yang cukup mahal selama menstruasi sehingga kebersihan selama menstruasi pun tidak terpenuhi. Stigma yang tabu mengenai menstruasi dan bagaimana cara menampung darah menstruasi juga menjadi permasalahan karena dalam beberapa bagian masyarakat masih ada yang menganggap itu adalah hal yang kotor.

Akibat period poverty yang terjadi nyatanya banyak walau tidak kita sadari seperti pembatasan aktivitas bersekolah, ketidaknyaman selama menstruasi, dan penyakit organ reproduksi. Menurut penelitian UNICEF, di NTT, Sulawesi, Papua dan Jawa terdapat sekitar 17% remaja perempuan bolos sekolah karena takut akan 'bocor' tiba-tiba di sekolah. Hal ini dikarenakan beberapa siswi ini tidak memiliki akses untuk membeli pembalut untuk menampung darah menstruasi. Selain itu, ketidaknyamanan saat menstruasi karena minimnya akses toilet pribadi di rumah untuk mengeringkan pakaian dalam yang sudah dicuci. Hal ini dipengaruhi juga dengan adat dan tradisi di lingkungan, Hampir 50% gadis pedesaan mengeringkan kain di tempat yang tidak higienis seperti di pohon karena keyakinan adat bahwa perempuan tidak boleh berinteraksi dengan pria sehingga membatasi proses sanitasi perempuan selama menstruasi. Karena hal inilah, timbul berbagai penyakit organ reproduksi karena kurangnya akses terhadap produk sanitasi menstruasi, kurangnya air bersih dan manajemen kebersihan saat menstruasi yang mengancam penyakit organ reproduksi pada perempuan seperti candidiasi, bacterial vaginosis, dan trichomoniasis. Berdasarkan data statistik di tahun 2012, penyebaran penyakit organ reproduksi pada perempuan di Indonesia diperburuk karena kondisi suhu Indonesia yang tinggi sehingga tubuh cepat memproduksi keringat dan lembab sehingga memudahkan terjadinya infeksi dan munculnya bakteri pada saluran reproduksi.

Dengan maraknya isu period poverty yang ada di Indonesia, masyarakat dan pemerintah perlu mengambil tindakan yang tegas untuk menanggulangi period poverty ini. Salah satu hal yang bisa dilakukan dengan menghapus pajak atas produk menstruasi untuk tidak membebani perempuan untuk mengakses produk sanitasi. Selain itu, pengenalan produk sanitasi gratis perlu dilakukan di sekolah-sekolah Indonesia agar perempuan teredukasi seperti yang dilakukan oleh Inggris di tahun 2020.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Diplomacy Studies UPNVY
Diplomacy Studies UPNVY

Written by Diplomacy Studies UPNVY

Giving information and knowledge. L’art de la Negociation. Viva Diplomacy!

No responses yet

Write a response