Ansambel Naga Mas Di Glasgow: Jejak Persebaran Budaya Indonesia
Penulis: Windi Fakhriyyah

Indonesia memiliki masyarakat yang kental dengan budaya. Keanekaragaman budaya yang ada dikarenakan Indonesia memiliki berbagai suku dengan latar belakang budaya yang beragam. Keanekaragaman budaya ini menjadi kelebihan yang dimiliki Bangsa Indonesia. Salah satu contoh budaya di Indonesia adalah kesenian alat musik tradisional. Gamelan menjadi contoh dari kesenian alat musik yang dimiliki oleh budaya Bangsa Indonesia.
Gamelan berasal dari beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Sunda, dan Bali. Alat musik gamelan terdiri Gong, Saron, Kendang, Bonang, Kenong, Peking, Siter, dan sebagainya. Dilansir dari Dinas Kebudayaan Yogyakarta definisi gamelan sendiri adalah alat musik yang dibunyikan dengan cara dipukul, kata gamelan sendiri berasal dari kata gambel-gambel yang berarti benda yang dipukul-pukul, lalu kata gambel tersebut berkembang menjadi kata gamel yang diimbuhi dengan -an. Dalam penggunaanya gamelan tidak hanya dipertunjukan sebagai seni namun juga sebagai acara adat atau ritual tertentu.
Hingga saat ini kesenian budaya tradisional Indonesia masih dijaga, dipelihara, dibanggakan, hingga disebarluaskan oleh masyarakat Indonesia. Kemajemukan budaya Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat manca negara. Alat musik gamelan ini menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang berkembang tidak hanya pada tingkat nasional namun juga pada tingkat manca negara. Gamelan telah tersebar secara geografis pada luar negeri menghasilkan komunitas-komunitas gamelan di Amerika, Britania Raya, Australia, dan sebagainya. Di Britania, terhitung hingga tahun 2002, terdapat lebih dari 80 kelompok aktif gamelan yang berasal dari universitas maupun komunitas setempat.
Komunitas gamelan di Britania Raya salah satunya adalah Naga Mas, berada di Glasgow, Skotlandia, Britania Raya. Ini digunakan oleh profesional, komunitas, universitas, sekolah, kebutuhan khusus, seperti terapi untuk pasien dan narapidana di Britania Raya, dan kelompok lain yang bertemu secara teratur bermain. Ansambel Naga Mas, diberi nama berdasarkan naga emas yang terukir pada dudukan gongnya, tampil dengan gamelan Jawa yang dimiliki kota Glasgow. Para pemainnya, tidak dilatih secara tradisional, sehingga sebagian besar repertoar mereka terdiri dari komposisi kontemporer yang ditulis oleh anggota mereka, Smith atau Van der Walt.
Naga Mas, didedikasikan untuk bermain musik gamelan dan seni terkait, telah berdiri sejak 1990. Ansambel Naga Mas berlatih setiap Kamis malam di lokasi Commonwheel di halaman Rumah Sakit Gartnaval, yang mana di tempat itulah gamelan pelog disimpan. Naga Mas sendiri masih aktif hingga saat ini, mereka baru saja melaksanakan Summer Gamelan at Gartnavel pada Jumat, 22 Juni 2023, membawakan 2 set lagu dengan anggota dari grup lama dan pemula.
Referensi:
About Us. (2021, December 14). Naga Mas. https://www.nagamas.co.uk/about-us/
Firdaus, & Wijaksono, D. S. (2022, April 12). PRODUKSI FILM DOKUMENTER “SPIRIT OF JAVA GAMELAN.” Medium, 10(1), 106–121. https://doi.org/10.25299/medium.2022.vol10(1).9056
House, G. (2013, January 1). A Celebration of Gamelan Sekar Petak’s Thirtieth Anniversary and of the British Gamelan Scene: <i>Wayang Lokananta: The Gamelan of the Gods</i>. University of York, Department of Music, 26–28 April 2012. York, United Kingdom. Asian Theatre Journal. https://doi.org/10.1353/atj.2013.0016
Khatrunada, S. A., & Alam, G. N. (2019, August 31). Diplomasi Budaya Indonesia melalui International Gamelan Festival 2018 di Solo. Padjadjaran Journal of International Relations, 1(2), 104. https://doi.org/10.24198/padjir.v1i2.26125
Pro Musica Newsletter, Winter 2008. (n.d.). ScholarWorks@BGSU. https://scholarworks.bgsu.edu/pro_musica_newsletters/6
Review: Out of Indonesia: Global Gamelan on JSTOR. (n.d.). www.jstor.org. http://www.jstor.org/stable/852839
Strohschein, H., Smith, M., & Yates, L. (2022, November 1). From Nowhere to Somewhere. Voices: A World Forum for Music Therapy, 22(3). https://doi.org/10.15845/voices.v22i3.339